Sabtu, 12 Februari 2011

Dampak Polusi Terhadap Manusia Dan Lingkungannya

A.      Manusia dan Lingkungan
Manusia memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan komponen biotic lainnya yaitu hewan dan tumbuhan serta komponen abiotik yang ada disekitarnya. Adanya kemampuan manusia mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kegiatan yang dilakukan manusia sangat berpengaruh terhadap lingkungannya. Pengaruh tersebut ada yang meningkatkan, melipatgandakan, bahkan ada juga yang memusnahkan. Manusia mempunyai kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungannya, hal ini dapat menyebabkan pertambahan polusi manusia yang semakin cepat. Pertambahan populasi ini akan menyebabkan keseimbangan lingkungan terganggu. Salah satu bentuk gangguan terhadap keseimbangan lingkungan adalah pencemaran lingkungan, baik yang berupa bahan cair, padatan, serta gas. Semua bahan pencemar itu dihasilkan dari kegiatan manusia. Pada dasarnya bahan pencemar yang masuk perairan akan mengganggu kehidupan flora dan fauna yang hidup di air. Sedangkan bahan - bahan pencemar yang berasal dari asap kendaraan bermotor dan industri akan menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia. Jika ada pertumbuhan populasi yang sangat cepat dari manusia maka dapat menimbulkan gangguan keseimbangan lingkungan, karena semua komponen biotik merupakan sumber makanan bagi komponen biotik lainnya.

B.      Udara, Air, dan Tanah Kita Tercemar
Dewasa ini pencemaran lingkungan sudah merambah hampir ke semua sektor. Dari udara sampai ke tanah semua telah tercemar. Berikut kilasan dari jenis pencemaran tersebut.
1. Pencemaran Udara
Tentu Anda akan menutup hidung ketika melihat asap hitam yang ke luar dari kendaraan bermotor. Tetapi, bukan hanya knalpot kendaraan saja yang mengeluarkan asap hitam, knalpot pabrik juga mengeluarkan asap yang tak kalah hitam dan besarnya.
Asap yang ke luar dari knalpot-knalpot tersebut (kendaraan dan cerobong pabrik) mengandung karbon monoksida yang sangat berbahaya terutama apabila terhisap oleh paru-paru kita.
Gas karbon monoksida yang terperangkap di udara secara langung akan meninggikan suhu udara menjadi lebih panas. Selain itu, ini yang paling berpengaruh memacu pembentukan green house effect.
Anda bisa bayangkan akibat rumah kaca ini, pemanasan global akan terjadi dan salah satu akibatnya adalah mencairnya lapisan-lapisan es di kutub bumi (utara dan selatan). Anda tahu akibatnya? Permukaan air laut akan naik dan beberapa daerah yang lebih rendah akan tenggelam.
Penyumbang pencemaran udara lainnya adalah chloro fluro carbon atau CFC yang biasa digunakan pada air conditioner. Penggunaan yang berlebih dari zat ini dapat berakibat pada penipisan lapisan ozon yang berfungsi sebagai penyaring sinar ultraviolet dari sinar matahari.
2. Pencemaran Air
Berapa liter air yang Anda gunakan setiap harinya? Kita analogikan, tiap hari Anda membutuhkan 30 liter air berarti Anda akan menghabiskan air sebanyak 900 liter dalam satu bulan. Bayangkan betapa banyak jumlahnya, bukan?
Memang, air merupakan kebutuhan utama kita. Semua makhluk hidup di dunia ini membutuhkan air untuk melanjutkan kehidupannya. Tapi, sudah sejauh apakah kita menjaga air ini supaya terus bisa digunakan?
Jumlah air yang ada di Bumi ini jumlahnya tetap, tidak akan bertambah dan berkurang hanya yang berbeda sebarannya saja. Ada yang berlimpah dengan air dan ada daerah yang kekurangan air.
Contoh pencemaran air tanah dangkal yang paling nyata adalah air sumur yang tercemar berbagi unsur yang ada di atasnya atau resapan dari tempat lain. Pemakaian pestisida, limbah industri penduduk, dan tempat pembuangan sampah memberikan andil sangat besar pada pencemaran ini.
Intrusi air laut juga dapat terjadi pada air tanah dalam. Industri-industri skala besar sering menggunakan air tanah dalam ini melalui pompa artesis. Pemompaan besar-besaran ini memacu rembesan air laut untuk masuk.
Selain itu, tumpahan minyak menjadi penyebab utama kerusakanekosistem laut. Begitu pula dengan pembuangan limbah-limbah pabrik yang dibuang ke sungai tanpa melalui proses penyaringan terlebih dahulu.
3. Pencemaran Tanah
Tanah sebagai media tumbuh tanaman seringkali selalu dieksploitasi manusia melebihi ambang batasnya sehingga mengakibatkan tanah sudah tidak bisa berproduksi maksimal untuk jangka waktu lama.
Untuk mensiasatinya, digunakanlah berbagai bahan kimia seperti pupuk dan pestisida untuk mengembalikannya lagi. Apabila hal ini terus dilakukan, tanah tidak akan memiliki umur lama untuk berproduksi dan akhirnya tanah akan kehilangan berbagai unsur haranya sendiri.
Menyikapi secuil berbagai pencemaran lingkungan ini, sudah selayaknya lah kita sebagai penduduk yang mendiami Bumi menjaga kestabilan berbagai unsur alamiah agar senantiasa terus bisa digunakan.
C.       Dampak Pencemaran Bagi Manusia Secara Global
Pembakaran bahan bakar minyak dan batubara pada kendaraan bermotor dan industri menyebabkan naiknya kadar CO2 di udara. Gas ini juga dihasilkan dari kebakaran hutan. gas CO2 ini akan berkumpul di atmosfer Bumi. Jika jumlahnya sangat banyak, gas CO2 ini akan menghalangi pantulan panas dari Bumi ke atmosfer sehingga panas akan diserap dan dipantulkan kembali ke Bumi. Akibatnya, suhu di Bumimenjadi lebih panas. Keadaan ini disebut efek rumah kaca (green house effect). Selain gas CO2, gas lain yang menimbulkan efek rumah kaca adalah CFC yang berasal dari aerosol, juga gas metan yang berasal dari pembusukan kotoran hewan.
Efek rumah kaca dapat menyebabkan suhu lingkungan menjadi naik secara global, atau lebih dikenal dengan pemanasan global. Akibat pemanasan global ini, pola iklim dunia menjadi berubah. Permukaan laut menjadi naik,sebagai akibat mencairnya es di kutub sehingga pulau-pulau kecil menjadi tenggelam. Keadaan tersebut akan berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem dan membahayakan makhluk hidup, termasuk manusia.
Akibat lain yang ditimbulkan pencemaran udara adalah terjadinya hujan asam. Jika hujan asam
Terjadi secara terus menerus akan menyebabkan tanah, danau, atau air sungai menjadi asam. Keadaan itu akan mengakibatkan tumbuhan dan mikroorganisme yang hidup di dalamnya terganggu dan mati. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem dan kehidupan manusia.
D.      Upaya Penanggulangan Pencemaran Lingkungan
Berbagai upaya telah dilakukan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat untuk menanggulangi pencemaran lingkungan, antara lain melalui penyuluhan dan penataan lingkungan. Namun, usaha tersebut tidak akan berhasil jika tidak ada dukungan dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.
Untuk membuktikan kepedulian kita terhadap lingkungan, kita perlu bertindak. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran lingkungan, diantaranya sebagai berikut:
1. Membuang sampah pada tempatnya
Membuang sampah ke sungai atau selokan akan meyebabkan aliran airnya terhambat. Akibatnya, samapah akan menumpuk dan membusuk. Sampah yang membusuk selain menimbulkan bau tidak sedap juga akan menjadi tempat berkembang biak berbagai jenis penyakit. Selain itu, bisa meyebabkan banjir pada musim hujan.
Salah satu cara untuk menanggulangi sampah terutama sampah rumah tangga adalah dengan memanfaatkannya menjadi pupuk kompos. Sampah-sampah tersebut dipisahkan antara sampah organik dan anorganik.
Selanjutnya, sampah organik ditimbun di dalam tanah sehingga menjadi kompos. Adapun sampah anorganik seperti plastik dan kaleng bekas dapat di daur ulang menjadi alat rumah tangga dan barang-barang lainnya.
2. Penanggulangan limbah industri
Limbah dari industri terutama yang mengandung bahan-bahan kimia, sebelum dibuang harus diolah terlebih dahulu. Hal tersebut akan mengurangi bahan pencemar di perairan. Denan demikian, bahan dari limbah pencemar yang mengandung bahan-bahan yang bersifat racun dapat dihilangkan sehingga tidak mengganggu ekosistem.
Menempatkan pabrik atau kawasan industri di daerah yang jauh dari keramaian penduduk. Hal ini dilakukan untuk menghindari pengaruh buruk dari limbah pabrik dan asap pabrik terhadap kehidupan masyarakat.
3. Penanggulangan pencemaran udara
Pencemaran udara akibat sisa dari pembakaran kendaraan bermotor dan asap pabrik, dapat dicegah dan ditanggulangi dengan mengurangi pemakaian bahan bakar minyak. Perlu dipikirkan sumber pengganti alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan, seperti kendaraan berenergi listrik. Selain itu, dilakukan usaha untuk mendata dan membatasi jumlah kendaraan bermotor yang layak beroperasi. Terutama pengontrolan dan pemeriksaan terhadap asap buangan dan knalpot kendaraan bermotor.